lodra paksa
Tengah di tengarai....
ada sebuah pembicaraan,....antara
birunya air laut dan langit....dengan...
gemericik alunan sungai....
yang penuh dengan bebatuan
Apa-apa yang ada di tengah....
adalah..
hasil dari pengertian...
yang tumbuh alami
dari perjalanan yang insani
Jika dikembalikan pada asal muasal
akan terlihat....
maksud-maksud yang bernilai agung
sebagaimana...
siang dan malam yang datang bergantian
Dimanakah keberadaan itu?
di dunia inikah?
atau.....
di suatu tempat yang tak terjangkau
oleh waktu dan indera kita saat ini.
ada sebuah pembicaraan,....antara
birunya air laut dan langit....dengan...
gemericik alunan sungai....
yang penuh dengan bebatuan
Apa-apa yang ada di tengah....
adalah..
hasil dari pengertian...
yang tumbuh alami
dari perjalanan yang insani
Jika dikembalikan pada asal muasal
akan terlihat....
maksud-maksud yang bernilai agung
sebagaimana...
siang dan malam yang datang bergantian
Dimanakah keberadaan itu?
di dunia inikah?
atau.....
di suatu tempat yang tak terjangkau
oleh waktu dan indera kita saat ini.
peganglah tanganku
Matahariku........
sudah jelas dan pasti
tiada hari yang datang padaku
tanpa kehadiranmu
Katakan padaku......
dengan langkah lakumu
dengan tarian yang mempesonakanku
bahwa kau memang matahariku
Aku telah bersedia......
dengan kekhusyanku.....
untuk mendampingi hidupmu
untuk selalu menikmati.....
terang dan indahnya sinarmu
Wahai matahariku.....cintaku....
berikanlah tanganmu kepadaku
agar aku bisa mencium....
dan memegang selamanya
sudah jelas dan pasti
tiada hari yang datang padaku
tanpa kehadiranmu
Katakan padaku......
dengan langkah lakumu
dengan tarian yang mempesonakanku
bahwa kau memang matahariku
Aku telah bersedia......
dengan kekhusyanku.....
untuk mendampingi hidupmu
untuk selalu menikmati.....
terang dan indahnya sinarmu
Wahai matahariku.....cintaku....
berikanlah tanganmu kepadaku
agar aku bisa mencium....
dan memegang selamanya
abu-abu
Aku bertanya kepadamu:..
"engkau berada di tanah apa?"
engkaupun menjawab:....
"lihatlah kakiku berpijak,...
di dua tanah yang berbeda bukan!"
Mengapa aku semakin samar-samar memandangmu??...
bukan karena kabut dan penghalang!!
tetapi.....karena...
pendirianmu
Mengapa...dan....
apa yang terjadi dengan dirimu???...
berapa lama....kau berpikir...
tuk menjawab pertanyaan-pertanyaanku?!?!...
Bagaimana.....
kau gunakan akalmu????
kau gunakan perasaanmu???....
sekehendak apamukah???...
"engkau berada di tanah apa?"
engkaupun menjawab:....
"lihatlah kakiku berpijak,...
di dua tanah yang berbeda bukan!"
Mengapa aku semakin samar-samar memandangmu??...
bukan karena kabut dan penghalang!!
tetapi.....karena...
pendirianmu
Mengapa...dan....
apa yang terjadi dengan dirimu???...
berapa lama....kau berpikir...
tuk menjawab pertanyaan-pertanyaanku?!?!...
Bagaimana.....
kau gunakan akalmu????
kau gunakan perasaanmu???....
sekehendak apamukah???...
megalitikum
Pak pejalan kaki itu memandang dan menyapa sesama dengan senyum
tapi mengapa.....para pengendara motor dan mobil itu....memandangnya...
dengan sinis,muka ditekuk dan wibawa yang di buat-buat
ya...ya...ya....hukum keterbalikan sedang duduk di singgasana
Di sisi lain....ada warta yang membicarakan "masalah kecil"
yang harus di selesaikan dengan pisau dan darah
penyelesaian????......masalah baru????.....supaya dianggap kuat????
jawabannya jelas berada pada ruang-ruang kekacauan
Di beranda yang lain....lihatlah!!!.....ada yang berkata dengan tangan....
mereka berkata...
"kita selesaikan masalah ini dengan saling melempar batu"
dan yang diseberang jalanpun menyambangi.....
"oke"......"mari"...."silahkan".....dan...."tentu saja"....
malah mereka berkata..."kapan bisa kita mulai"...
Ya...ya....ya...hukum keterbalikan sedang duduk di singgasana
sehingga tidak di perlukan lagi hati nurani yang berisi toleransi
dan parahnya....tidak diperlukannya lagi masa depan....
karena sudah tidak ada lagi buah kepala dan kedamaian
tapi mengapa.....para pengendara motor dan mobil itu....memandangnya...
dengan sinis,muka ditekuk dan wibawa yang di buat-buat
ya...ya...ya....hukum keterbalikan sedang duduk di singgasana
Di sisi lain....ada warta yang membicarakan "masalah kecil"
yang harus di selesaikan dengan pisau dan darah
penyelesaian????......masalah baru????.....supaya dianggap kuat????
jawabannya jelas berada pada ruang-ruang kekacauan
Di beranda yang lain....lihatlah!!!.....ada yang berkata dengan tangan....
mereka berkata...
"kita selesaikan masalah ini dengan saling melempar batu"
dan yang diseberang jalanpun menyambangi.....
"oke"......"mari"...."silahkan".....dan...."tentu saja"....
malah mereka berkata..."kapan bisa kita mulai"...
Ya...ya....ya...hukum keterbalikan sedang duduk di singgasana
sehingga tidak di perlukan lagi hati nurani yang berisi toleransi
dan parahnya....tidak diperlukannya lagi masa depan....
karena sudah tidak ada lagi buah kepala dan kedamaian